Program BLSM
Dinilai Tak
Mendidik
DPD RI Tolak Kenaikan BBM
BATAM CENTER – Program Bantuan Langsung
Sementara Masyarakat (BLSM) yang
digulirkan pemerintah pusat sebagi kompensasi naiknya bahan bakar minyak (BBM)
dianggap tidak mendidik. Program tersebut dikhawatirkan malah membuat
masyarakat Indonesia
semakin tidak mendidik.
Demikian disampaikan anggota Dewam Daerah (DPD) asal Provinsi Kepri Djasarmen Purba kepada wartawan di Batam Center,
Sabtu (17/3), menurut dia, yang perlu dilakukan pemerintah adalah pembangunan
infrastruktur yang dapat menumbuhkan perekonomian mas-syarakat kecil.
“Program BLSM tidak mendidik masyarakat, karena pemerintah bukan
memberikan pancing, tapi justru memberikan ikan ke masyarakat,” ujarnya. Terhadap
rewncana kenaikan BBM, kata Djasarmen,
DPD secara lembaga juga menyatakan penolakannya. Keputusan DPD RI tersebut
disampaikan dalam siding paripurna di gedung Nusantara V, Senayan, Jakarta pada Kamis (15/3)
lalu. Penolakan didasarkan pada aspirasi yang diserap DPD dari masyarakat di
daerah.
“Aspirasi masyarakat menghendaki tidak adanya kenaikan haraga BBM dan
kami harus suarakan itu. DPD menolak dengan tegas rencana pemeritah untuk
menaikkan harga BBM,” ujarnya. Menurut dia, kebijakan menaikkan haraga BBM
belum saaat nya dilakukan dan bukan jalan terbaik untuk menyikapi kenaikan
harga minyak dunia.
“pemerintah
tidak transparan dalam memberikan alasan kenaikan harga BBM yang dipicu naiknya
harga minyak dunia. Kenaikan itu tidak harus serta merta dengan menaikkan
haraga BBM, masih ada alternatife lain yang bisa ditempuh,”katanya.
Terkait maraknya aksi demo yang dilakukan berbagai elemen masyarakat
untuk menolak kenaikan harga BBM, Jasarmen
mengimbau, agar dapat dilakukan dengan tertib dan tidak anarkis. Penolakan
kenaikan harga BBM dilontarkan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kepri, Onward
Siahaan. Menurutnya, dampak dari kenaikan BBM ini akan mengancam bergesernya
semua perencanaan pembangunan di daerah.
“pembangunan-pembangunan fisik yang telah direncanakan bisa bergeser dan
dampaknya ke masyarakat sangat besar. Pemasukan masih belum tentu, tapi
kenaikan pengeluaran sudah pasti, “ujarnya.(wan). (dimuat di “Haluan Kepri”, Senin
19 Maret 2012).****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar