Selasa, 03 April 2012

BERITA


Jangan Lecehkan Suku Lain
  





Para Peserta dengan serius mendengarkan penjelasan SOSIALISASI 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, & Bhinneka Tunggal Ika) bersama bapak Djasarmen Purba, SH .








SALAH satu Guru SMK Widya 3 Batam sedang bertanya terkait Sosialisasi 4 Pilar di SMK Widya 3 Batuaji – Batam.




 



ANGGOTA DPD RI asal Kepri, Djasarmen Purba, SH (Kanan) dalam sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, & Binneka Tunggal Ika) di SMK Widya Batuaji, Sabtu (31/3) lalu. 












Foto Bersama Bapak Djasarmen Purba, SH dengan Para Peserta usai Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, & Bhinneka Tunggal Ika).













 Foto Bersama Bapak Djasarmen Purba, SH (Tengah) dengan Kepala Sekolah "Bapak Feri Suryana, S.Sn (Kiri), Para Pendidk SMK Widya 3 Batuaji  usai Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, & Bhinneka Tunggal Ika).


Selesai acara Tanya jawab dilanjutkan dengan acara penyerahan Sertifikat 4 Pilar yang ditanda tangani langsung oleh "Bapak Kiemas" yang dibagikan langsung kepada semua peserta dan diwakili secara simbolis kepada 10 orang peserta.




BATUAJI (BP) – Kota Batam merupakan kota heterogen yang terdiri dari berbagai suku. Meskipun begitu, warga di kota ini bisa hidup berdampingan dengan harmonis. Justru jitu menjaga keharmonisan dengan tidak melecehkan suku lain.
           
Hal itu disampaikan anggota DPD RI asal Kepri, Djasarmen Purba, SH dalam sosialisasi empat pilar Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di SMK Widya Batuaji, Sabtu (31/3). Sosialisasi tersebut diikuti siswa, orangtua siswa dan guru.
           
“Penduduk Batam sebagian besar pendatang. Berbagai suku seperti Melayu, Batak, Jawa, Aceh, Padang dan suku lainnya terlihat bisa berdampingan. Ini harus kita jaga. Jangan sampai meluai hati suku lain,” kata Djasarmen Purba, SH.
           
Ia juga mengkritisi tindakan warga khusunya pemuda yang mencerminkan penurunan rasa nasionalisme. Menurut dia, rasa nasionalisme harus ditumbuhkan bagi anak muda sejak mengecap pendidikan di bangku sekolah.
           
“Sekarang ini banyak anak sekolah yang tidak mengerti dengan empat pilar itu. Padahal sejak dulu sudah banyak materi pelajaran mengenai hal tersebut, seperti Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila,” ungkap Djasarmen Purba, SH.
           
Batam yang berbatasan dengan Negara tetangga sanat rentan disusupi pengaruh budaya asing yang berpotensi mempengaruhi nasionalisme dan rasa cinta tanah air. Dia berharap warga bisa menyaringnya dengan nilai-nilai Pancasila dan pilar lainnya. (dimuat di Harian Batam Pos, 3 April 2012 halaman 24).****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar