Jangan
Lecehkan Suku Lain
Para Peserta dengan serius mendengarkan penjelasan SOSIALISASI 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, & Bhinneka Tunggal Ika) bersama bapak Djasarmen Purba, SH .
SALAH satu Guru SMK Widya 3 Batam sedang bertanya terkait Sosialisasi
4 Pilar di SMK Widya 3 Batuaji – Batam.
ANGGOTA DPD RI asal Kepri, Djasarmen Purba, SH (Kanan) dalam sosialisasi Empat Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, & Binneka Tunggal Ika) di SMK Widya Batuaji, Sabtu (31/3) lalu.
Foto Bersama Bapak Djasarmen Purba, SH dengan Para Peserta usai Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, & Bhinneka Tunggal Ika).
Foto Bersama Bapak Djasarmen Purba, SH (Tengah) dengan Kepala Sekolah "Bapak Feri Suryana, S.Sn (Kiri), Para Pendidk SMK Widya 3 Batuaji usai
Sosialisasi 4 Pilar (Pancasila, UUD 1945, NKRI, & Bhinneka Tunggal
Ika).
Selesai acara Tanya jawab dilanjutkan dengan acara
penyerahan Sertifikat 4 Pilar yang ditanda tangani langsung oleh "Bapak Kiemas" yang dibagikan langsung kepada semua peserta dan diwakili secara simbolis kepada 10 orang peserta.
BATUAJI (BP) – Kota Batam
merupakan kota
heterogen yang terdiri dari berbagai suku. Meskipun begitu, warga di kota ini bisa hidup
berdampingan dengan harmonis. Justru jitu menjaga keharmonisan dengan tidak
melecehkan suku lain.
Hal itu disampaikan anggota DPD
RI asal Kepri, Djasarmen Purba, SH dalam sosialisasi
empat pilar Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika di SMK Widya
Batuaji, Sabtu (31/3). Sosialisasi tersebut diikuti siswa, orangtua siswa dan
guru.
“Penduduk Batam sebagian besar pendatang. Berbagai suku seperti Melayu,
Batak, Jawa, Aceh, Padang
dan suku lainnya terlihat bisa berdampingan. Ini harus kita jaga. Jangan sampai
meluai hati suku lain,” kata Djasarmen
Purba, SH.
Ia juga mengkritisi tindakan warga khusunya pemuda yang mencerminkan
penurunan rasa nasionalisme. Menurut dia, rasa nasionalisme harus ditumbuhkan
bagi anak muda sejak mengecap pendidikan di bangku sekolah.
“Sekarang ini banyak anak sekolah yang tidak mengerti dengan empat pilar
itu. Padahal sejak dulu sudah banyak materi pelajaran mengenai hal tersebut,
seperti Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila,” ungkap Djasarmen Purba, SH.
Batam yang berbatasan dengan Negara tetangga sanat rentan disusupi
pengaruh budaya asing yang berpotensi mempengaruhi nasionalisme dan rasa cinta
tanah air. Dia berharap warga bisa menyaringnya dengan nilai-nilai Pancasila
dan pilar lainnya. (dimuat di Harian Batam
Pos, 3 April 2012 halaman 24).****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar